Showing posts with label ANEH BANGET. Show all posts
Showing posts with label ANEH BANGET. Show all posts

TAK GENDONG

Sepasang manusia berdiri tegak di tubir pantai.
Tangannya bergenggaman erat berpacaran.

"Sayang...aku ingin minta darimu satu"
"Mintalah apapun, mampu jikaku"
"Aku ingin... kamu seperti Mbah Surip"


(You Go, I Go My Dear...)

After Party

"Alhamdulillah akad nikah kami berjalan lancar, Sabtu kemarin pkl 16.30
di mesjid HollandPark, Brisbane. Terimakasih atas dukungan semua.
regards
Tante itu & Mas Bule"

Sender
+614xxxxx

Sepotong Sms yang artinya, cip2 germoku aku akhirnya sudah dilamar. trimakasih udah ngejual aku sampai ke mancanegara. Nanti kalo ke Brisbane mampir ya (yang ini gua tambahin sendiri). Ah tante itu kawin juga, teman seperjuangan, teman jalan-jalan keriaan, teman tur gembul. Emang sih pada akhirnya gua harus ngerelain temen gua ngilang satu-satu.
termasuk Bos komisaris yang dipertuan agung diego ferdelino king of the Mola-mola Island, yang makin hari makin susah aja dicari. Mungkin dia sedang sibuk mengurus pabrik coklatnya di swiss. Atau juga lagi sibuk dengan proyek asmara dengan salah satu selirnya.

Bukannya gua gak rela yah orang-orang pada ngilang, tapi wajar dong kalo ngerasa sedih harus misah dari temen. Apalagi kejadiannya bertubi-tubi. dan yang paling nendang adalah si Brown Eyes juga terpaksa pindah kantor, keluar pulau Jawa. Di suatu sore hari kemerdekaan kita yang gloomy, sebuah kafe sepi pengunjung berinisial T.s.q. jadi saksi kegalauan.

Brown eyes: " Ogut diterima Cun (panggilan sayang dia ke gua), di (menyebut kilang minyak salah satu perusahaan eksplorasi minyak punya kapitalis yang artinya kerang)"

Gua: "Wah hebat (mulai pait), jadi elo pindah ke kota itu dong?

Brown Eyes: "Ya iyalah, Kan gak mungkin bolak-balik, gak ada 4848"

Gua: (diem, merasa garing)

Dia yang sering bikin gua bete, dia yang sering bikin gua ilfil, dia yang bisa bikin gua cekakakan juga, dia yang garing abis, dia yang sok tau, dia yang sok gaul, dia yang sok berani, dia yang suka nantangin tukang parkir cuman gara-gara tukang parkir ngeliatin, dia juga yang bikin gua ngerasa penting dengan kue kepiting yang tiba2 muncul di meja gua.

Gua: "Jadi...kapan berangkatnya?"

Brown Eyes: "Besok."

Gua: (speechless)"kok elo baru bilang? elo mo bales dendam ye? "

Masalahnya udah hampir 5 bulan gua diem2an ama dia karena konflik parah. Setelah baikan, di minggu2 terakhir ini gua ngerasa dia my best friend yang selalu bareng kemana aja, yang bisa ngeblack mail gua dengan segala cerita cinta gua lengkap dari bab I, pokoknya cuman dipisahin sebatang rokok deh.

Dia gak jawab pertanyaan gua, cuman pas di mobil dia keluar aer mata. Gua gak tau siapa yang lebih sedih, soalnya aer mata gua juga netes, eh itu aer mata apa ingus gua yang meler ya? lupa deh, pokoknya sedih (Fuck! selama ini gua aman2 aja gak ada dia, kenapa sekarang beda).

Kenapa sekarang beda?


Mungkin karena terlalu banyak penyesalan yang emang pengen gua tebus ke dia
Mungkin karena dia ternyata temen yang paling gua sayang
Mungkin karena gua yakin akan susah sekali buat ketemu lagi

Brown Eyes: "Mmm besok anter gua ke bandara ya Cun!"

Dia nempelin tangan gua ke pipinya yang basah. Ah seandainya dia tau...jangan kan ke bandara, ke ujung dunia juga kalo bisa gua ngikut.

----Farewel my friend! ayo siapa lagi yang nyusul buat ninggalin gua? bunuh aja sekalian!---





I kept saying
"Why did you do this to me god?"
And He said
"Why Not?"

Shut me up.

ANAK INGUSAN

Anak ingusan: "Ini cincin bagus deh, kembaran gitu...aku bagi satu ya!"
Saya: (Memandangnya dengan penuh keanehan...apakah dia sedang becanda? tapi kok seksi abis, hehe tetep horny)
Anak ingusan: "Kok ngeliatin gitu?", mengambil permen dari kotak di dashboard."Ini pakenya gimana dear...?"(Sibuk memutar-mutar benda di tangannya)
Saya: "Itu bukan cincin!"
Anak ingusan: "oh...bross toh!"
Saya: (menarik napas, menahan gejolak, semoga dia benar berumur 21 th jadi saya tidak ditangkap polisi karena berniat memperkosa anak ingusan)
"Itu Cufflinks!"
Anak Ingusan: "ooh...kapling toh. tempelnya dimana?"
Saya: "Itu buat ngaitin ujung lengan kemeja, kalo pas pake jas gitu. makanya ada dua pasang. kanan-kiri"
Anak Ingusan: "ooh...Lah, kan udah ada kancingnya?"
Saya: (speechless)
-------------
Sms dari anak ingusan:
"Dear... nanti kalo mo nonton aku tanding basket jangan lupa
bawa DVD ayat-ayat cinta. Anak2 pada mo pinjem.
kalo gak jadi dateng tolong di KOMPOM balik ya..."
Whaaaa??
kompom= confirm
-------------
Anak Ingusan: "Kayanya aku Amnesia deh Babe!"
Saya: "oh ya?" (agak kaget, sambil memandangnya dan bersyukur bahwa dia masih mengingat saya)
Anak Ingusan: "Sampe pusing tiap pagi kalo pas mo berangkat bimbingan, kronis kayanya" (tangannya mengetuk-ngetuk diktat).
Saya: "Emang gimana rasanya?"
Anak Ingusan: "Ya... Gitu tiap malem mata susah banget dimeremin, jadi tidurnya kurang... tau2 dah harus bangun, brangkat kuliah trus ngantor"
Saya: "oooooooooh" (mangap selebar-lebarnya duanggg!!)
Amnesia= Insomnia
-----------
Kamu boleh tulalit, kamu boleh lama loadingnya, kamu boleh keder huruf "ep", kamu boleh apa saja, yang penting.... Buka...! buka..! buka...! (sambil tepok tangan ngelemparin duit ,hehehe)

Pergaulan

Semacam pagi yang aneh dengan terbitnya sms ini:

"Cip-cip, untuk tetap menjaga keeksistensian (which is secara sebetulnya bisa diganti dengan kata eksistensi saja) kita di jagad pergaulan jakarta, maka kita harus terbit dan menonton Java Jazz!. Bagaimana kalo hari Minggu? semua makhluk beredar di sana. Telpon balik kalo mo ngikut, tiketnya dah gua beliin".

Sender:
0819xxxxxx


Apakah Java Jazz semacam mall atau club baru di Jakarta?

Predikat

Jadi kesimpulannya yang pas buat gua adalah:

"COWOK BINAL-BINAL MERPATI"

(huahahahaha ngakak gila, serius Bung...pas banget, Ngaku deh gua. Bung Braiii you really made my day hahahah)

PAK JENDRAL

Kenapa sih Soeharto harus dihukum? Udah lah... cape, kasian juga dah tua, dah sakit, di anulir aja hukumannya. Toh semua orang juga ngerasain makmur semu yang dia buat selama 32 tahun. woiii orang-orang susah lo jadi Presiden. Kenangan bernyanyi di aubade kemerdekaan indonesia saat kepemimpinannya mengingatkanku betapa modisnya memadukan belt keemasan segede bagong dengan baju merah putih di tengah hari bolong rasa plong, bersama teman-teman yang diijinkan bolos sekolah untuk berangkat ke Istana Negara, oh indahnya. Semoga lekas sembuh atau tiiit pertanggung jawabkan perbuatanmu hanya pada-Nya, karena Dia yang maha tau, gue juga nanti di audit kok Pak.

--------------------------------------------------------------

Inget sakitnya Pak Jendral gua jadi takut mati. Siapa sih yang enggak.Tapi semuanya pasti mati. Harus ada akhir untuk sebuah awal. Gue takut mati sendirian. Tapi mati emang sendirian. Ah kenapa sih harus ada awal? Toh sebenernya gak akan ada yang namanya akhir. Semuanya bersiklus. Mati juga bukan akhir. Karena masih ada kehidupan lanjutan di tempat lain. Dimensi laen yang katanya namanya akherat.

Kenapa sih gak ada akhir?

Setelah gua pikir-pikir ternyata sebenernya gua gak takut mati. Gua cuma takut mati berkali-kali. Selesai-idup di dimensi lain-selesai-idup lagi di dimensi lain- anjrit!! gua pasti bakalan bosen setengah mati.

APA?

Apa yang kamu lakukan jika kamu berada dalam satu barisan. Orang-orang disekeliling mu meneriakan bahwa barisan ini menuju ke arah jurang. Apakah kamu tetap berjalan karena percaya bahwa pemimpin di depanmu benar-benar mengetahui arah perjalannya, atau berbalik arah dan meninggalkan barisan karena kamu tahu bahwa keyakinan pemimpinmu atas dasar bahwa pengikutnya masih ada dibarisannya.
Apa yang kamu lakukan jika kamu adalah seorang pemalas yang terlalu malas untuk mencari jalan keluar dari masalahmu. Selain tetap bermalas-malasan sambil menunggu orang lain mencarikan jalan keluar. Kamu tidak akan pernah kebingungan, karena bingung itu perlu pemikiran, dan kamu terlalu malas untuk berpikir.
Apa yang kamu lakukan kalau kamu sadari setiap apa yang kamu lakukan adalah kesia-siaan. Selain otomatis berbohong bahwa sesuatu itu penting, kemudian berbohong lagi dengan mengatakan semua baik-baik saja, disela-sela itu menambahkan kebohongan bahwa kamu bahagia, supaya total, supaya tuntas.
Apa yang kamu lakukan kalau semua jalan, semua hubungan, semua perasaan yang kamu yakini menenangkan tiba-tiba buyar. Selain mengutuk, kemudian mencoba hubungan baru, lalu gagal lagi, kemudian mencari sebanyak-banyaknya tanpa peduli bahwa dasar semuanya adalah salah. Tidak ada alasan yang benar untuk sesuatu yang salah. Dan ketika semuanya gagal kamu lalu malu-malu kucing beringsut pada pencipta, bukan untuk mengutuknya tapi untuk menarik simpatinya. Untuk ini mari bicara.
Apa yang kamu lakukan kalau kamu tahu bahwa kamu adalah orang yang tidak tahu berterima kasih. Atas nafas yang kamu hirup, atas kesehatan yang kamu rasa, atas kesenangan yang yang kamu nikmati, atas kesedihan yang kamu derita, atas ketidakmampuan yang kamu pikul. Lalu kamu sombong atau terlalu bingung untuk merasakan perasaan yang sebenarnya. Selain akhirnya merangkak-rangkak kelelahan dan berharap semuanya akan baik-baik saja. Selamat kamu pendusta nomor satu.
Apa yang kamu lakukan
Karena saya tidak punya jawaban

I M ON MY WAY HOME

Gue bergeming. Tertegun-tegun kagum pada penciptaan atas tangan, jari-jari, hidung, serta kedua mata gue, pola yang sangat rumit, cukup rumit buat nyeritain bahwa umur udah begitu banyak ngasih gurat cerita ke muka gue. Atau mari kita bersama menyebutnya umur nisbi. Umur menurut hitungan gue yang artinya bergelas-gelas alkohol, beberapa penghargaan, beberapa perjalanan jauh, benda-benda duniawi, pencapaian-pencapaian , party-party sampe pagi, bahkan keringat yang berkali-kali jatuh entah untuk siapa dan apa gunanya. Umur nisbi yang bisa dihitung dari banyaknya kebohongan bahwa semuanya berguna, semuanya punya makna, semuanya ada artinya. Pencapaian kosong adalah gue dan segala keramaian yang menyertainya. Atau barangkali kekosongan dan kebohongan punya korelasi yang sebangun, cuma aja gue lupa di laci mana gue taro hubungan antar keduanya. Seluruh hidup gue adalah kebohongan. Kebohongan bahwa gue bahagia udah bisa meraih banyak hal, kebohongan bahwa gue bangga bisa berlari melampaui waktu, kebohongan bahwa gue mampu berjalan di atasnya, juga kebohongan bahwa gue berhasil menjinakan waktu (padahal waktu itu nisbi). .
“Kayanya gue ngimpi Mar!”
“Kok gitu”
“Soalnya gue bahagia”
“Gila lu!”
Sama sekali enggak i wish you knew Mar, kalau gue bilang gue bahagia itu berarti bohong. Dikehidupan nyata bahagia itu cuma bisa didapat kalau gue lagi ngimpi bahwa di dunia ini ada yang namanya kebahagiaan mutlak. Kebahagiaan tanpa disertai kebohongan-kebohongan yang sama setiap harinya. Elo tau Mar, setiap hari sebelum berangkat keluar dari rumah gue harus nyiapin sekotak senyum manis, empat pasang sapaan ramah, setengah kilo tawa terbahak-bahak, dan satu sendok makan kesadaran. Semuanya gue tempel satu persatu di muka gue. Sesuai tempat, sesuai kebutuhan (gue lupa dimana gue taro kebutuhan gue sendiri).
“Gue boleh cape gak Mar!”
“Boleh sih, tapi jangan sekarang”
“Kenapa?”
“Karena kita sedang bercinta”
Elo serius Mar, gue, sama elo bercinta? Jangan-jangan elo gila, gue gak punya cinta! Wong seumur hidup gue gue persembahin buat diri gue sendiri kok, bahkan gue gak tahu diri gue yang mana. Karena waktu gue pelan-pelan bertanya di suatu malam hening dan jam dinding yang berdetak gue menemukan jawaban yang enggak gue duga-duga. ‘diri gue nggak pernah ngerasa nerima cinta gue sedikitpun, dan dia jujur katanya’. Duh gusti gila kan Mar? bahkan diri gue pun nggak pernah gue cintai sedikitpun, pasti ada yang salah, pasti ada yang nggak beres. Makanya gue duduk mematung di depan lo, tanpa nyentuh elo sedikitpun.
“Gue cape Mar!”
“Capek apalagi?”
Capek buat pura-pura gue baik-baik aja. Semuanya sia-sia Mar, kebanggaan yang gue bangun dengan harapan emang itu yang bisa bikin gue bahagia ternyata gak punya arti apa-apa. Tetep aja gue kosong. Gue gak butuh apa-apa lagi Mar, gue nggak mau bohong, my life sucks! Elo tau banget, gue mau muntahin apa yang udah gue dapet, gue mau ludahin semua yang orang-orang itu bilang kemapanan, gue mau mau jadi orang baik Mar, jadi orang yang gak perlu nyakitin orang laen buat dapetin apa yang gue mau dalam itungan duniawi, gue mau jadi diri gue yang punya banyak temen, yang punya banyak waktu dan perhatian buat orang yang gue sayang, gue mau jatuh cinta ke diri gue biar bisa jatuh cinta sama yang menciptakan gue. Juga pengin jadi orang yang ikhlas ama apa yang gue kasih, dan tawakal ama apa yang gue terima.
“Elo rela kan Mar kalo elo harus gue tinggalin pada akhirnya?”
“Tinggalin kemana? Elo mo jadi ustad? Jadi orang hipokrit, mo bilang kalo gue haram?”
“Gue gak enak badan Mar…(My party is over)”
“Ah bencong! Besok juga elo balik lagi kemari!”
“Sorry Mar, elo jangan marah gini, gue cuma capek…(My party is over)
"F***! Gue emang cuma alkohol, tapi gue juga punya perasaan!” Martini muntab, pecah dari gelas nya.
(My party is over).
Gue tinggalin Martini di belakang juga bingar musik dari piringan yang dijokiin Devina And Milinka. Electric Barbarella huh?
(Pesta gue dah selesai)
Gue tau dibelakang gue Martini membuang muka untuk terakhir kalinya, thanks udah pernah bingung bareng gue, udah sama-sama bergembira menambah masalah, udah pernah mengisi kerongkongan gue yang haus darah.
(Pesta gue udah selesai)
(Gue mo pulang)

BERSAMA ANJING


Harus gua ya? Pacar kok nebeng, mending ke laut ajah bareng temen-temen lo yang anjing itu. Elo takut berubah? Elo benci perubahan, idup itu berubah, yang diem cuma yang mati. Elo dah mati? Gue ngerti, hati lo kan yang mati, so jangan ajak-ajak gua, gua terlalu idup buat ngebayangin ada yang namanya mati. Kira-kira kalo ada yang bikin elo sakit hati terus elo jadi istimewa? Geez, masih banyak kalee yang bisa dipikirin ketimbang ngobrolin cinta.
Inget gak lo banyak bencana alam, pemanasan global, kemiskinan dimana-mana. Sadar gak lo masih banyak orang yang cuma bisa makan sehari setengah kali aja dah ahamdulillah. Jadi orang yang bermanfaat buat orang lain baru jempol. Stop complaint, stop jadi perek curhat colongan, dunia itu gak cuma berenti di elo apalagi dimulai dari elo. Kalo gua gak sudi jadi tameng untuk kebohongan yang mo elo bikin ke siapapun itu, bukan berarti gua orang jahat. Gua cuma gak bisa terima hari gini masih banyak anjing yang lebih rakus dari keanjingannya. Bukan berarti gua bukan anjing, kita sama anjingnya kok. Bedanya gua tau kalo di dunia yang makin keparat ini bahkan anjing pun bisa beramuka dua. Kita dah gak muda lagi, masih harus ya maen-maen kaya anak SMP gini?.
Gua bangga kok pernah punya temen yang anjing, dan punya anjing yang temen. Kesetiaan elo gak akan pernah bisa gua bayar pake duit yang seanjing-anjingnya, so thank you. Tapi kalo elo demen banget sampe hari ini mengungkit-ungkit jasa lo yang anjing, gak usah kuatir pasti gua bayar pake keringet dan darah gua yang lebih anjing dari anjing. Elo pikir cinta gue bisa dijual, sebagai anjing jelas gua tersinggung, perek aja kaga jualan cinta, dia cuma ngasih badannya yang anjing tau!. So berenti deh jadi anjing, karena anjing aja gak sudi jadi elo. Sekarang elo mo marah ama gua?
Anjing!