MANTRA RINDU

Bukan karena kepedihan yang berkelindan dengan angan hingga kulukis engkau. Bukan pula karena waktu yang aus dimakan pagi membenamkan tali loncengnya menuju aku. Tapi salahkan hujan yang jatuh rintik-rintik memperkosa dingin dan sepi yang banal. Harapan yang sakit seperti jantung ditusuk seribu sembilu dibelah tujuh. Mengalir darah dari lukanya, tidak menguap tidak juga mengering. Lalu kau lihat gigil bidadari menggoyangkan sayapnya, menghembus angin, menyampaikan berita dariku lewat samudera yang menyala-nyala. Agar kau sadar bahwa “Rindu hanyalah rasa yang dengan angkuhnya diberi nama”.

0 comments: