Aku ingin menggambar Mu.
Mengarsir kangen, menggores kenangan, memulas doa dan membentuk Kamu. Menggambar Mu serupa mencabuti jarum satu persatu yang telah tertanam di tubuhku. Jika kutarik garis terlalu keras dan tegas, maka kamu membuatku yakin kamu tidak seperti itu. Kamu kan Maha Pengasih.
Jika kutarik garis terlalu halus, hampir tidak kentara, aku jadi malah tambah yakin kamu tidak seperti itu. Wong ayat-ayatMu begitu jelas membekas di hatiku. Jadi, dari sudut mana aku harus memulai?
Apakah aku harus berhenti menggambarMu karena tak mungkin?
Kamu mungkin obyek tersulit yang pernah aku gambar, hmm tentu saja mana mungkin kita menggambar subjek?.
Aku adalah apa yang hambaku prasangkakan terhadapKu
Akhir-akhir ini aku merasa semakin suka menggambar. Menggambari zat Mu yang ada di setiap penciptaanku, kemanusiaanku, Kemakhluk Tuhananku
0 comments:
Post a Comment