JANUARI MELENGKUNG SEPERTI DAUN PISANG

Lalu dari sekian banyak buku yang pernah ditulis di seluruh dunia, yang dia pilih adalah buku milik Neruda. Tangannya yang basah air hujan membentuk pola ritmis noda di sampul buku yang dia pegang. Di kota yang mati, di depan gedung baru yang sepi sandaran, satu kakinya menjejak jalanan becek…dari cara duduknya di anak tangga, terlihat kegelisahan dan ketidaknyamanan. Matanya beralih menatapku yang sibuk menaswir senja saat Januari melengkung seperti daun pisang.

Untuk siapa kamu baca 'tonight i can write the saddest line' begitu lirih angin pun tak hirau?. Sometimes she loved you too, when love is too short, forgetting is too long. Untuk siapa kamu tumpahkan airmata kencana? sampai kau saingi hujan?


"Harusnya kita menari dibawahnya"

"Denganku?", telunjukmu menunjuk hidung

"Ya Kamu!"


: teka-teki berkerudung awan mendung

0 comments: