Mungkin dia memang menginginkan kehidupan tanpa perasaan benci, marah, sedih, takut, cinta, rindu, sayang dan segala hal yang menyertainya.
Tanpa memiliki perasaan. Sebab perasaan terlalu banyak memberi konsekuensi tanggung jawab.

Mungkin dia memang memilih untuk tidak berhadapan dengan segala hal yang sifatnya jangka panjang.Hari ini untuk hari ini. Besok soal lain. Segala sesuatu yang sifatnya jangka panjang bisa memberi efek buruk seperti sakit hati, menginginkan dan mengharapkan.Hubungan dan segala hal yang sifatnya jangka panjang terlalu besar memberi konsekuensi terhadap kesehatan jiwanya.
Like a drizzling rain then starting heavy that make him back and forth for nothing.
Not a thing.

Mungkin baginya perasaan harusnya dihilangkan dari muka bumi.
Seharusnya ada obat untuk menghilangkan perasaan
Seharusnya manusia diberikan hak untuk memilih tidak merasakan apa-apa.
Life without a feeling, without love. Like a clock that ticking.
Seperti mendengar bunyi jam berdetak

Tik...Tok…Tik…Tok

Empty.

1 comments:

Anonymous said...

Mas Cipto kwereeennn!! :)