A CONFESSION OF CLEPTOMANIAC

Sstt...jangan bilang siapa-siapa ya kalau saya mencuri hati seseorang. Rasanya seperti di kejar-kejar! bukan oleh rasa bersalah sih...yah paling tidak hati itu saya jaga baik-baik jadi suatu saat bisa dikembalikan lagi kepada yang punya. Sumpah mati! Gak ada sedikitpun niat jahat, salahnya sendiri meletakkan hati itu sembarangan. Coba kalau ada yang menemukan dan membuangnya ke tempat sampah? Parah kan?. untung saya yang menemukannya jadi saya curi deh. Pengin juga sih menukar hati itu dengan hati saya...biar impas! Tapi saya lagi nggak punya hati buat ditukar apalagi buat dijual, jadi tetap saya korbannya kan? bener kan? ayo dong hibur saya...soalnya akhir-akhir ini yang punya hati sudah mulai mengendus perbuatan saya, mencurigai saya, bahkan mengejar-ngejar saya dengan berbagai pertanyaan.
‘ Kamu curi hati saya ya? Kamu kemanakan? Saya jadi gak bisa tidur? Ayo kembalikan!’
Saya jawab saja dengan gelengan kepala berkali-kali. Walaupun dalam hati saya tidak juga tega membiarkannya mengirimkan berpucuk-pucuk rindu dibungkus rapi, pasti itu suap, supaya hatinya dikembalikan. ‘Enak saja!’ sepuluh lagu cinta dimainkan dekat kuping saja tetap membuat saya bergeming.
‘Apa tebusannya?’ dia bilang begitu
‘Apanya yang ditebus?’ Begitu saya jawab
‘Hati saya...apa tebusannya?’ dia mulai putus asa, dan saya terkikik geli ( peraturan nomer satu jangan bertanya, kalau jawabannya sudah jelas tidak memuaskan, ingat ya temans pertanyaan cuma bisa menimbulkan satu pertanyaan baru yang membingungkan).
Saya pura-pura marah dan tidak mengaku kalau hatinya sudah saya curi, habis dia membuntuti saya terus. Di meja kantor, di wastafel, di musholla, di studio, di control room, di laci kaset Mini DV 25 , juga di dalam laptop. Biar mampus dia, atau saya yang mampus akhirnya. Sekarang matanya yang tajam seperti murka, hihi biarkan saja matanya mencelat keluar Asal jangan sampai kalian bilang ke dia...bahwa hatinya mungkin saya curi tapi otak dan kesadaran saya sudah sejak dulu ada di kakinya...sumpah..deh...
Please jangan cerita-cerita ya...?

0 comments: